|
Arsitektur Sumatera Barat |
Friday, August 24, 2007 |

Rumah Gadang Minangkabau
Rumah Gadang Minangkabau yang terkenal dengan gonjong dan rangkiangnya itu sudah dikenal sampai ke mana-mana. Namun yakinlah, tidak banyak orang yang benar-benar tahu dan mengerti dengan rumah gadang tersebut, khususnya dari segi arsitekturnya yang banyak mengandung makna dan filosofi adat dan budaya Minangkabau. Bahkan para arsitek pun merasa perlu untuk mengenal rumah gadang ini sebagai sebuah arsitektur peninggalan budaya.
Kunjungan para arsitek DKI Jakarta yang tergabung dalam Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) DKI Jakarta, yang sengaja menyebut perjalanannya ke Sumatra Barat sebagai “Ziarah Arsitektur Minangkabau” membuktikan itu. Bahkan seperti dikatakan Ahmad Juhara, arsitek yang memenangkan lomba disain restorasi Museum Wayang Indonesia di Jakarta, arsitektur Minangkabau itu sudah lama dikenal luas. Namun sebenarnya, tidak diketahui sama sekali apa dan bagaimana arsitektur Minangkabau tersebut.
“Selain Bali, Minangkabau memiliki kultur budaya yang kuat yang mempengaruhi ciri arsitektur tradisionalnya. Selama ini kita sudah mengetahui tentang arsitektur Minang itu, tapi sebenarnya kita tidak kenal sama sekali,” ujarnya
Selain itu, Juhara juga mengatakan Minangkabau memiliki banyak keragaman yang bisa dikunjungi dalam waktu singkat, sehingga Sumatra Barat menjadi daerah tujuan pertama IAI DKI dalam melakukan kunjungan ke daerah, yang dilaksanakan dalam rangka pendidikan keprofesian berkelanjutan para arsitek.
Arsitektur Minangkabau sendiri, memiliki banyak makna dalam setiap sudut bangunan bagonjongnya itu. Bukan hanya melekat pada bangunan saja, bahkan sampai kepada tanaman yang ditanam di halaman rumah gadang pun memiliki makna yang melekat dalam adat dan budaya Minangkabau. Aturan dan penataan arsitektur seperti inilah, yang banyak tidak dikenal, bukan hanya oleh arsitek luar Sumbar, namun juga oleh arsitek Sumbar sendiri.
“Sumbar itu memiliki budaya yang kuat, yang juga mempengaruhi dengan kuat kaidah arsitekturnya. Secara umum sangat sulit memahami arsitektur Minangkabau, karena kalau ditanya banyak dijawab dengan pantun adat,” kata Juhara.
Juhara juga mengaku pernah mencoba menanyakan tentang kekayaan arsitektur Minangkabau tersebut saat berkunjung ke Padang beberapa tahun lalu, namun dalam setiap jawaban yang diterimanya selalu terselip pantun-pantun adat yang membuatnya justru bertambah bingung.
Walaupun demikian, baik Ahmad Juhara maupun Ketua IAI DKI Jakarta Bambang Heryudhawan, mengatakan tidak ada salahnya bagi para arsitektur muda Sumbar untuk menampilkan rancangan arsitektur yang mencerminkan gaya zaman sekarang, dan tidak perlu ikut-ikutan dengan gaya arsitektur yang saat ini sedang berkembang. Selain itu, dua arsitek ini juga mengatakan, dengan tidak berkembangnya rancangan bergaya zaman sekarang, tidak perlu khawatir akan melunturkan arsitektur yang menjadi ciri khas daerah.
“Dalam hal ini kita bisa mencontoh Jepang. Arsitektur tradisinal Jepang itu sangat luar biasa. Namun disana arsitektur bergaya zaman sekarang juga tetap berkembang dengan pesat. Sehingga saat ini bisa dilihat, bangunan-bangunan yang ada di Jepang itu terlihat sangat maju dan modern sesuai ciri khas zaman sekarang. Sementara arsitektur tradisionalnya yang indah itu juga tetap terjaga,” kata Juhara.
Juhara menyebutkan, perjalanan ke daerah-daerah untuk berziarah kepada situs-situs arsitektur tradisional memiliki banyak kegunaan bagi kalangan arsitek. Namun dia juga mengharapkan, perjalanan seperti ini tidak hanya menjadi perjalanan rutin yang hanya akan menjadi pengisi agenda rutin IAI saja.
“Jangan sampai kunjungan seperti ini nantinya berubah menjadi seperti kewajiban mengisi absen,” katanya lagi.
Disadur dari Ranah-Minang.Com http://ranah-minang.com/berita/246.htmlLabels: Arsitektur |
posted by Rahmat Rejoni, S.T., M. Si @ 5:51 PM  |
|
|
|
About Me |

Name: Rahmat Rejoni, S.T., M. Si
Home: Bogor, Kota Bogor, Indonesia
About Me: simply, fun
See my complete profile
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Links |
|
Other things |
|
Other things |
|
Other things |
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem,
consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. |
Powered by |


Subscribe in a reader


|
|