Pluralitas etnis di wilayah Nusantara merupakan berkah karena kondisi ini telah memberi kekayaan khasanah arsitektur vernakular yang barangkali keragamannya tak tertandingi oleh negara manapun. Namun uniknya, keragaman itu tetap dijalin oleh satu benang merah yaitu ketahanan mereka terhadap ancaman bencana gempa. Snouck Hurgronje, antropolog Belanda dalam observasinya terhadap hunian masyarakat Aceh di masa kolonial melaporkan bahwa seorang pencuri akan menggoyangkan bangunan untuk memastikan apakah penghuni rumah yang akan menjadi calon korban tidur nyenyak. Bila penghuninya berteriak: “Siapa itu?” maka sang pencuripun akan memutuskan untuk membatalkan aksinya. Laporan Hurgronje memberi gambaran kepada kita bahwa barangkali di jaman dahulu nenek moyang kita tidak sepanik kita saat ini ketika mengalami peristiwa gempa bumi. Labels: Nanggroe Aceh Darussalam |