ATJEH JADOEL

 
NAD
Peta Aceh
Looking for..? please
Google
Other things
Other things
Other things

Free shoutbox @ ShoutMix
Aceh Tengah
Monday, September 10, 2007
Kabupaten Aceh Tengah dengan ibu kota Takengon, berlokasi di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut dengan pemandangan alamnya yang indah. Danau Laut Tawar, sebuah danau yang terbesar di Aceh bukan saja memberikan tambahan keindahan alam di wilayah ini tetapi memberikan tambahan potensi lain diantaranya potensi ikan air tawar.Di sektor Perkebunan, KOPI adalah komoditi kebanggaan Aceh Tengah. Terkenal dengan nama Kopi Gayo, jenis kopi Arabica yang tumbuh subur dikawasan dataran tinggi Gayo dengan ketinggian antara 1.200 - 1.600 m di atas permukaan laut.Hortikultura mencatat prestasi peningkatan yang menggembirakan adalah Jeruk Keprok, Durian

Wisata:

Danau Laut Tawar





Lokasi: Kabupaten Aceh Tengah

Pacuan Kuda (Lokasi: 0,5 km dari Kabupaten Aceh Tengah)

ACEH Tengah dikenal sebagai penghasil kuda gayo. Kuda tersebut bukan untuk menarik pedati atau tunggangan wisata, melainkah untuk membajak sawah. Selain untuk membajak, kuda yang terbaik biasanya dipakai untuk pacuan.

Masyarakat Dataran Tinggi Gayo memang "gila" pacuan kuda. Namun, jangan bayangkan pacuan kuda di Takengon, ibu kota Aceh Tengah, sama seperti pacuan kuda umumnya.

Pacuan kuda di Takengon lebih menyerupai pacuan kuda ala koboi yang biasa terlihat dalam film-film laga. Sama-sama liar, keahlian joki didapat alami, dan tanpa aturan detail. Hanya saja, jika para koboi masih memakai pelana dan beseragam keren, joki pacuan kuda di Takengon lebih berani lagi.

Para joki di Takengon bertanding tanpa pelana, cukup memakai kaus dan celana pendek kumal yang biasa dipakai sehari-hari, serta tanpa pelindung tubuh lainnya. Betul-betul alami. Para joki biasanya anak-anak seusia sekolah dasar.

Mereka biasanya bertanding tanpa "kontrak" dengan pemilik kuda. Bahkan, dalam banyak kasus para joki hanya dicomot mendadak saat akan bertanding. Memang ada juga sejumlah joki yang berlatih sebulan sebelum bertanding, namun jumlahnya sangat terbatas.

Jangan tanyakan berapa bayaran joki yang diperoleh dari pemilik kuda ketika bertanding. "Ya seikhlasnya saja, kalau mau ngasih boleh, kalau tidak juga tidak apa-apa," kata Zuhrupan Daman, pemilik kuda pacuan sekaligus Wakil Ketua Ikatan Penggemar Pencinta Kuda Pacu (IKPPKP) Aceh Tengah.

Selain tradisional dan masih alami, pacuan kuda ini unik, karena kolosal lebih dari 300 kuda dengan waktu penyelenggaraan satu pekan. Hanya kuda terbaik yang berhak memasuki babak final. Selain kolosal, pacuan kuda gayo-kabarnya-juga penuh mistik.

"Mereka yang mempunyai kuda pacu ada-ada saja caranya untuk memenangi pertandingan, ada yang memandikan kudanya malam hari di sungai, ada yang menyembelih ayam di tengah lapangan, pokoknya unik-unik pacuan kuda di sini," kata Daman. Kini hobi pacuan kuda telah difasilitasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan membuatkan lapangan pacuan kuda Blang Bebangka Pegasing.(kompas)

Alas River -The Alas River, 165 km southeast from Takengon, cuts through the Gunung Leuser National Park. This area is especially popular among the young and adventurous. The sharp bends and many rapids are challenging to white-water rafters.

The Governor's Residence -Built by the Dutch in 1880 on the spot where the palace of the sultan once stood. This building is known as one of the historical sites with a unique architecture and completed with traditional house equipments.
Lake Laut Tawar -Located near Takengon, in the highlands of Cental Aceh, is very scenic. It has soaring cliffs around the shore which are ideal for rock climbing. The lake is also stocked with trout. There are warm water pools at Simpang Balik. Many caves dot the lake's surroundings, Loyang Koro and Loyang Pukes caves by the side of Lake Laut Tawar are interesting to explore. Motorboats can be hired for fishing and sightseeing.
Syiah Kuala Grave -Syiah Kuala grave is another pride of Banda Aceh, which is located about 3 km to the east. Syiah Kuala was one of Aceh's great Moslem Ulama of the past. He had spent more than 15 years in Mecca for religious learning before he dedicated most of his life to science and society. He had written many books on Islam, social studies, and science. He also had a lot of student coming from Malaysia, West Sumatra and Java. (mostly destroyed because of Tsunami)

Ulee Lheue
Ulee lheue is an old port where one can see many typical villages are surrounding area. There is also beach, which is visited regularly by local people early in the morning every Sunday morning. The beach is also popular for fishing on holiday. (mostly destroyed by Dec '04 Tsunami and over 85% of its population killed)



Taman Buru
Lokasi: 50 km dari Kabupaten Aceh Tengah

Loyang Karo
Lokasi: 19 km dari Kabupaten Aceh Tengah

Makam Datu Beru
Lokasi: 25 km dari Kabupaten Aceh Tengah

Labels:

posted by Rahmat Rejoni, S.T., M. Si @ 4:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Rahmat Rejoni, S.T., M. Si
Home: Bogor, Kota Bogor, Indonesia
About Me: simply, fun
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Other things
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Powered by

Free Blogger Templates
Image Hosted by ImageShack.us

Add to Google Reader or Homepage

o-om Tukar Link Tukeran Link Nebulla BLOG http://yalmic.blogspot.com Games4Fun Trik Duit

 Subscribe in a reader

Download ebook gratis
BLOGGER

© 2005 ATJEH JADOEL Template by Rahmat Rejoni

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket